Sistem
Informasi Manajemen
“Sistem
Informasi Manufaktur”
Nama
Kelompok :
1.
Anggie
Dennyswara S 1210205426
2.
Selviah
Wijayanti 1210205427
3.
Iin
Maulidiyah 1210205449
4.
Rizky
Adiputra 1210205454
5.
Bimo
Dwi Prakoso 1210205455
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia
Tahun Ajaran 2014-2015
Bab
12 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
12.1 Komputer sebagai bagian dari sistem fisik
Computer-aided
design
Computer-aided
design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering (CAE)
melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan
dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar
tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan
untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan
jembatan hingga bagian-bagian kecil.
Computer-Aided
Manufacturing
Computer-Aided
Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi
khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan
produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
Robotik
Penerapan
komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan
robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu
dalam proses manufaktur.
12.2 Komputer sebagai proses informasi
Istilah sistem informasi manufaktur uantuk
menjelaskan subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi
produksi.
1. Sistem
titik pemesanan kembali
Setelah
komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah
pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai
tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses
produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan
barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan
kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.
2. Rumus titik pemesanan kembali
Manajer
manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang
digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
3. Material
requirement planing
Pada
awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan
baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku
(material Requirements planing -MRP). MRP adalah suatu strategi material
proaktif
4. Manufakturing
resource planing
Oliver
Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar
area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP
II dan kepanjangan huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing
resource planing
5. Mamfaat
MRP II
Perusahaan
dapat mengharapkan mamfaat satu atau dalam beberapa area. Penggunaan sumber
daya yang efisien
- Pererencanaa prioritas yang lebih baik
- Pelayangan pelanggan yang meningkat
- Informasi manajemen yang lebih baik
12.3 Model
sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufaktur mencakup semua
aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual.
A. Subsistem
input
Sistem
informasi akuntansi mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasoknya.
1. Subsistem
informasi akuntasi
Tugas
pengumpulkan data yang menjelaskan operasi produksi paling dilaksanakan dengan
menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukan data kedalam
terminal dengan mengunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media tersebut peling sering berbentuk dokumen dengan bar codes yang
dapat dibaca secara optis. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang
dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang
dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut dditrnsmisikan
kekomputer pusat untuk memperbaharui data base.
2. Subsistem
Industrial Engineering
Industrial
Engineering(IE) merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Bagian penting IE
melibatkan pengaturan standart produksi suatu unsur penting dalam menerapkan
managemant by exception diarea manufaktur.
3. Subsistem
intelijen manufaktur
Subsistem
intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan
terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.
4. Informasi
pekerja
Manajer
manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu kontrak
menjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
5. Sistem
formal
Manajemen
manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakan
pelamar.
6. Sistem
informal
Arus
informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat
informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia mereka.
7. Informasi
pemasok
Sebagaian
besar departemen pembelian memilki beberapa pembeli yang mengkhususkan diri
dalam mancapai efisiensi dan kwalitas produksi material yang dipesan harus tiba
sesuai jadwal dan tingkat kualitas yang diharapkan.
B. Subsistem
persediaan
Pentingnya
tingkat perrsediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat
penting karenamenggambarkan investasi yang besar uang yang tertanaman dalam
persediaan tidak dapat digunakan dalam hal-hal lain.
Tingkat
persediaan suatu barang tertentu terutama dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dipesan dari pemasok setiap kalinya tingkat persediaan rata-rata dapat
diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.
1. Biaya
pemeliharaan
Biaya
tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis material yang
disimpan. Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai
presentase biaya tahunan dari barang dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor
seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
2. Biaya
pembelian
Biaya
yang meningkat adalah biaya pembelian yang mencakup biaya-biaya yang terjadi
saat material dipesan, waktu pembelian, biaay telp, biaya sekretaris biaya
formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
3. Kuantitas
pesanan ekonomis
Kuantitas
pesanan ekonomis menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta
menidentifikasi biaya kombinasi terendah.
4. Kuantitas
manufaktur ekonomis
Kuantitas
ekonomis lain dapat digunakan untuk persediaan barang jadi. Ini adalah
kuantitas manufaktur ekonomis juga disebut ukuran lot ekonomis.
C. Subsistem
kualitas
Kualitas sebagai keseuaian dengan
apesifikasi pelanggandan memenuhi kriteria yang ditetapkan pelanggan.
Tesis utama deming adalah bahwa bukan
pekerja yang menentukan kualitas tetapi manajemen.
Total
quality manajemen
Pendekatan menuju manajemen kualitas
strategi yang paling banyak mendapatkan perhatian saat ini adalah total quality
management (TQM) manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul
dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi senua pelanggan.
1.
Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
-
Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
-
Kualitas dicapai oleh manajemen
Kualitas
adalah seluruh tanggung jawab seluruh perusahaan
2. Elemen-elemen TQM
Filosofi TQM menyadari pengaruh penting
dari dari pelanggan perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggan dan
pemasoknya yang diperlukan bagi proses produksis dan distribusi.
3. Bagaimana sistem kualitas
mempengaruhi kualitas produksi
TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua
aktifitas perushaan yang berhubungan dengan kualitasdalam kerangka ini
subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa
jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.
D. Subsistem
biaya
Bagaimana subsistem biaya dapat digunakan
untuk menjaga biaya menjalankan mesin produksi. Beberapa mesin memerlukan
sedikit atau tanpa perawatan komputer personal adalah contohnya. Anda
menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun, mesin-mesin lain harus
dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakan perawatan prefektif
sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.
1. Unsur-unsur
dasar pengendalian biaya
-Program pengendalian yang efektif
dibangun berdasarkan dua unsur kunci:
-Standar kerja yang baik
-Sistem untuk melaporkan rincian
kegiatan saat terjadinya
12.4 Bagaimana
manajemen menggunakan sistem informasi manufaktur
Sistem informsi manufaktur digunakan baik
dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleh eksekutif
perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea lain. Para
eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari
semua subsistem out put. Superintendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output
yang menjelsakan seluruh operasi.
Manajer dalam pemsaran dan keungan juga
menggunakan output itu pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya,
kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan
produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan
karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada
subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai
konstruksi atau perluasan pabrik
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar