Sistem
Informasi Manajemen
“Sistem
Informasi Keuangan”
Nama
Kelompok :
1.
Anggie
Dennyswara S 1210205426
2.
Selviah
Wijayanti 1210205427
3.
Iin
Maulidiyah 1210205449
4.
Rizky
Adiputra 1210205454
5.
Bimo
Dwi Prakoso 1210205455
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia
Tahun Ajaran 2014-2015
BAB 13 SISTEM
INFORMASI KEUANGAN
13.1 Model Sistem Informasi Keuangan
Istilah sistem
informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi
kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai
masalah keuangan perusahaan, informasi yang disajikan dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik
dan saran dari sistem pakar.
Sistem
informasi keuangan mempunyai output dan input. Dua dari subsistem input, sistem
informasi akuntansi dan suatu subsistem yang dikhususkan untuk mengumpulkan
intelijen, juga terdapat dari sistem fungsional lainnya. Subsistem ketiga,
audit internal, terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual
perusahaan memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara cepat.
Tiga subsistem
output mempengaruhi arus uang perusahaan. Subsistem peramalan (forecasting)
memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan
ekonomi.subsistem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap
seimbang dan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan
secara efektif semua jenis sumber daya yang tersedia.
1.
Subsistem Informasi Akuntansi
Pentingnya Data Akuntansi
Data
akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi,
menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan (dalam
banyak kasus) berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam
berbagai cara untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
SIA merupakan
satu-satunya komponen input yang terdapat pada seluruh sistem informasi
fungsional. Bahkan secara lebih mendasar, SIA merupakan dasar yang di atasnya
dibangun semua subsistem informasi berorientasi CBIS. Jika perusahaan tidak
mempunyai SIA yang baik, perusahaan tidak dapat berharap untuk memiliki SIM,
DSS, dan sistem pakar yang baik.
2.
Subsistem Audit Internal
Perusahaan
besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan
akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Laporan tahunan pemegang saham berisi
Laporan kepada Pemegang Saham yang menyatakan bahwa audit telah dilakukan.
Perusahaan
yang lebih memiliki sendiri staf auditor internal, yang melakukan analisis yang
sama seperti auditor eksternal tetapi memiliki lingkup tanggung jawab yang
lebih luas. Kita memasukkan audit internal sebagai subsistem input dari sistem
informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan mempengaruhi
operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang keuangan.
3.
Subsistem Intelijen Keuangan
Karena
fungsi keuangan mengendalikan arus uang melalui perusahaan, informasi
diperlukan untuk mempercepat arusnya. Subsistem intelijen keuangan berusaha
mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsistem informasi keuangan
mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Sama seperti sistem informasi fungsional lain, subsistem informasi keuangan
juga mengumpulkan data dan informasi dari pemerintah. Banyak informasi yang
mempengaruhi arus uang datang dari pemerintah pusat dan, sebagian kecil, dari
pemerintah daerah atau propinsi, dan pemerintah lokal.
4.
Sistem Peramalan
Peramalan
(forecasting) merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum komputer, menggunakan
kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal (forecasters) membuat
perhitungan secara lebih cepat dan mudah. Dalam menentukan kontribusi yang
dapat dilakukan peramalan pada perusahaan, anda harus mengingat tiga fakta
dasar dalam pikiran.
5.
Subsistem Manajemen Dana
Arus
uang dari lingkungan, melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan adalah
penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini
dapat dikelola untuk mencapai 2 tujuan :
1.
Untuk memastikan bahwa
arus masuk pendapatan lebih besar dari arus keluar biaya
2.
Untuk memastikan bahwa
keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun
6.
Subsistem pengendalian
Manajer
memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi atau
menjual sejumlah atau senilai tertentu barang. Manajer diberikan suatu anggaran
operasi (operating budget), yaitu jumlah uang yang tersedia untuk digunakan
dalam memenuhi tujuan operasional. Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi
untuk satu tahun fiskal, atau tahun finansial.
13.2
Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi
Arus uang keluar perusahaan dipengaruhi oleh
anggaran operasi. Manajer di seluruh perusahaan menggunakan anggaran sebagai
mekanisme pengendalian. Laporan anggaran bulanan selama tahun fiskal
memberitahukan manajer seberapa baik kinerja mereka dibandingkan dengan
anggarannya. Manajer juga menggunakan rasio-rasio untuk membandingkan kinerja
unitnya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, industri dan bisnis
secara keseluruhan.
Manajer keuangan dan analisis juga banyak
menggunakan spreadsheet elektronik yang merupakan contoh dari paket-paket
produktivitas perorangan. Baris-baris spreadsheet sangat baik untuk
menggambarkan data keuangan seperti penjualan dan harga pokok penjualan dan
kolom-kolomnya dapat menggambarkan periode waktu seperti bulan, triwulan atau
tahun.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar