Makalah
Sistem
informasi manajemen
“Sistem
Manajemen Basis Data”
Nama Kelompok :
1.
Anggie
Dennyswara S 1210205426
2.
Selviah
Wijayanti 1210205427
3.
Iin
Maulidiyah 1210205449
4.
Rizky
Adiputra 1210205454
5.
Bimo
Dwi Prakoso 1210205455
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Tahun Ajaran 2014-2015
5. Sistem Manajemen Basis Data (Managament
Database System)
5.1
Organisasi Data
Komputer pada
awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi
angka yang rumit dan membosankan. Masalah-masalah ini membutuhkan sedikit
input dan output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah input dan output
yang sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan
masalah yang sama, dengan input yang berbeda dan berulang-kali.
Perusahaan
menyimpan data dengan jumlah yang besardi sistem informasi berbasis komputernya
hanya karna perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Agar
dapat menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah
dipecah dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep
data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat
dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang
terorganisasi dan dapat di akses.
1. Hierarki
Data
Data bisnis
secara tradisional telah diorganisasikan kedalam suatu
hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record,
danrecord yang bergabung untuk membentuk file. Field
data adalah unit data yang terkecil ; mencerminkan jumlah data terkecil
yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa
kode untuk mata kuliah yang sedang anda ambil. Record adalah suatu
field-field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang
saling berhungan, seperti satu filedari seluruh record yang berisi field
kode-kode mata kuliah dan namanya. “Literasi Sistem Informasi” adalah
nilai-nilai dari field kode dan uraian mata kuliah untuk record yang pertama.
Basis
data adalah sekumpulan file. Definisi umum dari dasis dataadalah
bahwa basis data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis komputer sebuah
perusahaan. Definisi basis data yang lebih sempit adalah bahwa basis data
merupakan kumpulan data yang berada di bawah kendali peranti lunak sistem
manajemen basis data.
2. Spreadsheet
sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan
kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah
mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk mencerminkan
field-field data, sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data,.
Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field.
Struktur basis data
relasional (relational database structure), sercara konseptual serupa dengan
sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.
3. Flat
Files
File datar adalah suatu tabel yang tidak
memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar
persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel harus menjadi flat file
adalah karena komputer membaca field-field data dari suatu record secara
berurutan. Suatu flat file, yang tidak membuat kolom-kolom yang berulang,
berisi urut-urutan field data yang konstan ya ng dibutuhkan oleh manajemen
basis data. Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur
basis data relasionalmuntuk dinormalisasi. Normalisasi
(normalization)adalah suatu proses formal untuk
menghapus field-field data yang berulang (redundant) sambil tetap
menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa
menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada diluar fokus utama dari sistem
manajemen berbasis data.
4. Field-field
kunci
Kunci KEY di dalam suatu
tabel adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi satu nilai yang
secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel.
Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik.
Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu
membedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup; nilai kunci harus
unik untuk kesulurahan tabel.
Kandidat kunci (KEY
Kandidat) adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing
baris. Namun, field kode-lah yang di pilih untuk menjadi kunci. Nilai-nilai
yang lebih panjang (seperti field uraian versus field-field kode) akan
dihindari, karena nilai field yang panjang akan memiliki resiko salah ketik
dalam menulis nilai field kunci yang lebih tinggi.
5.3
Menggunakan Basis Data (database)
Struktur basis
data adalah cara data diorganisasi agar pemorosesan data menjadi lebih efisien.
Kemudian diimplementasikan melalui sistem manajemen basis data. Sistem
manajemen basis data (DBMS) adalah suatu informasi piranti lunak yang
menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan diantara data didalam
basis data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka dibelakang desimal,
jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
1.
Struktur
basis data hirerarkis
Sistem
basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis. Struktur
hierarakis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok, dan beberapa
subkelompok. Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia
bekerja denga baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas
seprtai pengendalian persediaan, entri pesanan, piutang, dsan utang dagang.
Alasan lain adalah karena struktur hierarkis memanfaatkan suber daya komputer
secara efisien, khususnya ketika sebagian besar record didalam basis data akan
digunakan di dalam suatu aplikasi. Ketika para manajer hanya menginginkan
sedikit record terpilih saja dari sejumlah besar record di dalam basis data,
struktur hierarkis menjadi tidak efisien. Hal ini karena setiap record basis data
hierarkis memiliki satu field yang menunjuk opada alamt penyimpanan dari record
logis berikutnya didalam basis data.
1.
Struktur
basis data jaringan
Struktur
basis data jaringan dikembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record
tertentu. Secara konseptual, stiap record dalam basis data dapat menunjuk ke
semua record lain di dalam basis data, tetapi rentang kemungkinan koneksi yang
begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada
masalah-masalah praktis.
2.
Struktur
basis data relasional
Jika
struktur hierarakis dan jaringan mengandalkan diri pada relasi fisik (physical
relationship)di dalam bentuk alamat-alamat penyimopanan, relasi dalam struktur
basis data relasional adalah implisit. Relasi impisit (implicit relationship)
dapat secara tidka langsung bersal dari data. Ketika terdapat satu field
(kolom) data yang sama dalam dua tabel, maka record (baris) dari kedua tabel
tersebut akan dapat digabungkan ketika nilai-nilai field datanya sama. Struktur
mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional adalah sebuah format
yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf prefesional.
5.3 Menggunakan Basis Data (database)
Kita biasanya berinteraksi dengan
sebuah basis data dari sebuahkomputer pribadi meskipun data tersebut berada
ditempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah metode-metode
umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu
sistem manajemen basis data.
1.
Laporan
dan formulir
Perbedaan
terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir atau
(forms) secara tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak
memberikan ikhtisar data serta biasanmya tidak melakukan agregasi data dari
banyak tabel basis data. Perlu dicatat bahwa formulir memiliki kemampuan ini
namun jarang dipergunakan. Perbedaan terbesar antara formulir dan laporan
adalah bahwa formulir dapat digunakan untuk menambah, menghapus, atau
memodifikasi record-record basis data.
a.
Navigasi
Pengguna
dapat melakukan navigasi dari record berikutnya dengan mempergunakan baris
navigasi yang berada dibagian bawah formulir.
b.
Akurasi
Formulir
akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis data
dibuat. Definisi-definisi tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid tertentu,
rentang data untuk nilai-nilai numerik, dan aturan-aturan ;lain yang mendukung
akurasi.
c.
Konsistensi
Hal
yang sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan
untuk menggabungkan record-nya ke tabel yang lain. Jika seorang pengguna salah
memasukkan nilai field, maka artinta record tersebut tidak akan dapat
digabungkan ke tabel-tabel yang lain.
d. Penyaringan
pengguna
mungkin ingin menyaring record yang ingin menyaring record yang ingin dilihat
dengan menggunakan formulir ini. Setiap field dalam formulir dapat
digunakan sebagai saringan (filter). Penyaringan membantu mengatasi
kelebihan informasi. Ia juga dapat membatasi akses seorang pengguna terhadap
data di dalam basis data jika ada beberapa record tertentu yang ingin
dirahasiakan.
d.
Subformulir
terdapat
dua baris navigasi, satu untuk formulir , dan satu untuk sub formulir. Entri-entri
ke dalam subformulir secara otomatis akan duhubungkan dengan record
formulir. Subformulir membantu menjaga keakuratan dan konsistensi yang
dibutuhkan dari data.
2. Laporan (reports)
Merupakan data
teragregasi dari basis data yang di format dengan cara yang akan membantu
pengambilan. Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika tidak
terdapat detail pada record tingkat Terendah, maka record tingkat yang lebih
tinggi untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.
3. Query
Merupakan
suatu permintaan kepada basis data untuk menampilkan record-record yang
dipilih.
4. Bahasa
Query Terstruktur
Adalah kode yang digunakan oleh sistem
manajemen basis data relasional untuk
mengerjakan pekerjaan –pekerjaan basis datanya.
5. Pemrosesan
Basis data lanjutan
Pemrosesan Analisis online telah menjadi
hal yang semakin umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data.
5.4 Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data
(Management Database System) dalam
Prespektif
Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data,
memelihara isinya dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa
harus mempergunakan pemrogaman komputer yang berbiaya mahal .
Setiap sisi teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya
masing-masing sistem manajemen basis data juga demikian :
A.
Keuntungan
DBMS
1.
Mengurangi
Pengulangan data
Dengan cara mengurangi jumlah data yang
akan dikurangi, dan dibandingkan ketika file-file komputer disimpan secara terpisah
untuk setiap aplikasi komputer
2.
Mencapai
independensi data
Spesifikasi data disimpan dalam basis data
itu sendiri daripada disetiap program aplikasi
3.
Mengambil
data dan informasi dengan cepat
Sistem manajemen berbasis data itu sendiri
yang memberikan alat-alat seperti QBE dan SQL untuk mengakses data.
4.
Keamanan
yang lebih baik
Baik DBMS mainframe maupun
komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapis seperti
kata sandi, direktori pengguna, dan enkipsi
B. Kerugian DBMS
1.
Membeli
peranti lunak yang mahal
DBMS berbasis komputer mikro,
meskipun harganya hanya beberapa ratus dolar, dapat menjadi pengeluaran yang
sangat besar bagi sebuah organisasi kecil.
2.
Mendapatkan
konfigurasi peranti keras yang besar
Meningkatnya jumlah pengguna yang
didorong oleh kemudahan penggunaan dapat menyebabkan pada meningkatnya jumlah
sumber daya komputer untuk mengakses basis data
3.
Memperkerjakan
dan memelihara staf DBA
DBMS menuntut pengetahuan khusus agar
dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling
baik diberikan oleh administrator basis data.
Daftar
Pustaka :
Leod.Raymon.MC,Jr.GEorge.Sistem
informasi manajemen.Edisi 10 : SALEMBA 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar