Sistem
informasi manajemen
“Sistem
Informasi Manajemen”
Nama
Kelompok :
1.
Anggie
Dennyswara S 1210205426
2.
Selviah
Wijayanti 1210205427
3.
Iin
Maulidiyah 1210205449
4.
Rizky
Adiputra 1210205454
5.
Bimo
Dwi Prakoso 1210205455
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia
Tahun Ajaran 2014-2015
Bab 9
Sistem Informasi
Manajemen
9.1
Pendahuluan, Apakah SIM?
Pendahuluan
System
Informasi Manajemen (SIM) adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS.
Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam
perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Subunit dapat
didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen. Semua system
informasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu system dari berbagai
subsistem input, database, dan subsistem output.
Apakah SIM?
Sistem informasi manajemen (SIM)
didefinisikan sebagai suatu system berbasis computer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya
membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau subunit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu system utamanaya mengenai apa
yang telah terjadi dimasa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang
mungkin terjadi dimasa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan
periodic, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi
digunakan oleh manajer maupun nonmanajer dalam perusahaan saat mereka membuat
keputusan untuk memecahkan masalah.
Tujuan Umum SIM:
a. Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
b. Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
c.
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
9.2
Konsep Subsistem Informasi Organisasi
Ketika perusahaan semakin berpengalaman
dalam menerapkan rancangan SIM yang mencakup seluruh perusahaan, manajer di
area-area tertentu mulai menerapkan konsep sesuai kebutuhan mereka. Sistem –
system informasi fungsional ini, atau subset – subset SIM yang disesuaikan
untuk memenuhi kebutuhan pemakai atas informasi mengenai area – area
fungsional, mendapatkan publikasi luas di beberapa area dan sedikit kurang di
area lain. Pemasaran merupakan area pertama yang menerima pemikiran system
informasi fungsional, dan banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan cara
penerapan computer ke seluruh operasi pemasaran.
Area manufaktur juga menerima pengolahan
computer dan menerapkan tekhnologi itu baik sebagai system informasi konseptual
maupun sebagai komponen dalam system manufaktur fisik. Suatu area fungsional
yang mengadopsi sebutan system informasi adalah sumber daya manusia, dan inilah
area yang paling banyak mendapat perhatian. Istilah system informasi sumber
daya manusia (Human Resources Information System – HRIS) dan Sistem
Manajemen Sumber daya Manusia ( Human Resources Management System – HRMS)
sudah umum.
Suatu gejala yang aneh adalah kenyataan bahwa unit jasa informasi tidak menunjukkan minat yang sungguh untuk menerapkan konsep SIM dalam areanya sendiri. Ini ibarat anak pembuat sepatu bertelanjang kaki. CIO dan para manajer jasa informasi lain telah menggunakan informasi yang dihasilkan computer selama bertahun-tahun tetapi sebelum memformalkan penggunanya dalam bentuk system informasi. Satu hal penting lain adalah bahwa system-sistem fungsional bukanlah suatu alternative untuk memiliki SIM perusahaan yang menyeluruh. Akan sukar bagi perusahaan untuk memiliki SIM yang baik jika satu atau beberapa area fungsional tidak berkontribusi. Strategi yang disarankan adalah pertama menerapkan suatu SIM, kemnudian melanjutkan dengan subsistem-subsistem organisasional.
9.3
Perangkat Lunak Penulis Laporan
Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari
program – program yang menghasilkan laporan periodic dan khusus. Jika anda
mengambil suatu laporan dari meja seorang manajer, anda tidak dapat membedakan
apakah itu merupakan laporan periodic atau khusus. Keduanya dapat tampak sama
persis, yang membedakannya adalah cara terpicunya.
1.
Laporan
Periodik
Disiapkan sesuai
jadwal tertentu. Contohnya adalah analisis penjualan buolanan menurut
pelanggan. Karena laporan – laporan seperti ini dahulu merupakan cirri
punchedcard dan keydriven system sebelum era computer, mereka menyediakan semua
output informasi dari SIM awal.
2.
Laporan
Khusus
Disiapkan
apabila sesuatu luarbiasa terjadi. Contohnya adalah laporan kecelakaan; contoh
lain adalah jawaban atas database query. Laporan khusus memiliki cirri kekinian
yang biasanya tidak terdapat dalam laporan periodic.
9.4
Pembuatan Model Matematika
Model
adalah penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena – suatu objek
atau suatu kegiatan.
Model Matematika
merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat
dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
kemampuan mencapai optimisasi.
1.
Model Statis atau Dinamis
Model Statis
tidak menyertakan waktu sebagai variabel, model yang berkaitan dengan suatu
situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti suatu foto. Sedangkan Model
Dinamis menyertakan waktu sebagai variabel, dan menggambarkan perilaku entitas
dari waktu ke waktu, seperti suatu film
2.
Model Probabilistik atau
Deterministik
Model Probabililistik mencakup peluang terjadinya sesuatu,
yang berkisar antara 0,00 (sesuatu yang sama sekali tidak mungkin) hingga 1,00
(sesuatu yang pasti). Sedangkan model yang sebaliknya adalah Model
Deterministik
3.
Model Optimisasi dan Model
Suboptimisasi
Model Optimisasi adalah model yang memilih solusi terbaik
dari berbagai alternatif, dimana masalahnya harus terstruktur sangat baik.
Model Suboptimisasi, sering disebut satisficing model, yang memungkinkan
manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model akan memproyeksikan
hasilnya, dimana model tersebut menyerahkan tugas kepada manajer untuk
mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik.
9.5.
Simulasi
Merujuk pada kegiatan yang menggunakan
model
1.
Skenario
Model: Kondisi yang mempengaruhi simulasi
2.
Elemen-elemen
data skenario: elemen-elemen data yang mempengaruhi scenario
3.
Variabel
Keputusan: Nilai input dari manajer untuk mengukur dampaknya pada entitas
4. Teknik
Simulasi: Model optimisasi hanya sekali, model suboptimisasi dilakukan
berulang- ulang
5.
Format Output Simulasi: Menyertakan elemen, skenario
dan variabel keputusan
9.6.
Keuntungan dan Kerugian Model
Manajer yang menggunakan model matematika
dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Proses
pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek
model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
2. Kecepatan
proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat,
dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk
bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
3. Model
menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat
disediakan oleh metode penghasil informasi lain
4. Model lebih
murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang
mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk
simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan
yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan
model adalah:
1.
Kesulitan
pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak
menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen
data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan
dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
2.
Diperlukan
keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model
yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output
secara tepat.
Untuk
mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan
peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih
mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika
mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.
9.7.
SIM dan Pertimbangan Faktor Manusia
Berbagai pengaruh yang dapat
mempengaruhi kinerja para pegawai saat
mereka melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai
pertimbangan faktor manusia.
Rasa
takut sebagai dasar pertimbangan factor manusia
Para pegawai dari perusahaan yang memasang
system pengolahan data pertama mengalami rasa takut. Mereka takut bahwa computer
akan mambuat mereka diberhentikan, dan di beberapa perusahaan hal ini memang
terjadi. Namun, bahkan diperusahaan yang manajemennya tidak berniat
menggantikan orang dengan dengan computer, para pegawainya masih tidak percaya
dan khawatir.
Banyak pekerja bereaksi serupa saat
perusahaan-perusahaan memulai tahap kedua penggunaan computer dengan penerapan
SM. Para pegawai takut bahwa “big brother” akan menggunakan system untuk
memata-matai meraka dan melanggar privacy mereka.
Yang perlu diingat adalah kenyataan bahwa
SIA, SIM dan penerapan OA seperti surat elektronik merupakan system-sistem
organisasi. Dengan demikian system tersebut diterapkan untuk memenuhi kebutuhan
umum dari kelompok besar daripada perorangan. Pegawai perorangan yang tidak melihat
manfaat nyata dari system mungkin enggan mendukung, tetapi berusaha menentang
system secara aktif.
DSS dan system pakar, sebaiknya
mengakibatkan lebih sedekit ancaman perilaku. Alasannya adalah system-sistem
ini biasanya diterapkan atas permintaan pemakai mengambil manfaat dari
penggunanya.
Program
untuk mengurangi rasa takut dan dampaknya
Para perancang system informasi harus
menyadari bagaimana rasa tajut dipihak pegawai maupun manajer dapat mempengarui
keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan system operasional.
Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi
ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambul empat langkah
berikut :
1.
Menggunakan
komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan
pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai
tugas yang menentang kemampuan mereka.
2.
Menggunakan
komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.
3.
Membangun
hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen.
Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem
komputer dan dengan berpegang pada janji.
4.
Menyelaraskan
kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.
9.8.
Menempatkan SIM dalam Perspektif
Walau topic ini adalah SIM setingkat
organisasi, sebagian besar pembahasan telah dicurahkan bagi system-sistem
informasi fungsional. Pendekatan ini diambil karena sebagian besar usaha
pengembangan SIM saat ini disiapkan oleh subunit-subunit organisasi. Area
manufaktur merupakan yang paling agresif dalam menerapkan CAD/CAM, system
material requirements planning (MRP) dan computer intergrated manufacturing
(CIM). Tetapi dua subunit lain sedang menunjukkan tingkat kegiatan yang sangat
tinggi. Area SDM sedang menerapkan HRIS, dan tingkat perencanaan strategi
sedang menerapkan EIS. Semua kegiatan ini diharapkan terus berlangsung.
Sim merupakan upaya organisasi pertama
yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan
system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer
perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum.
Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan
wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu
computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin
menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali
muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk
subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system
informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki
subsistem-subsistem ini.
Daftar
Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://aiiazzsecret.blog.com/2012/11/20/sistem-informasi-manajemen/
http://intanps89.wordpress.com/2012/12/25/pemodelan-dssstatic-dan-dynamic-model-research/
http://sri_wiji.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19390/Modul+5+-+SIM.doc
http://ririnoktarina.files.wordpress.com/2013/11/sim.pptx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar